MAKALAH
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK
TENTANG
PERKEMBANGAN DALAM KANDUNGAN
DISUSUN OLEH :
BK/012/E
KELOMPOK IV
· NOVI ERISTA (12060164)
· HENDRI SELVIA (12060165)
DI BIMBING OLEH :
Bpk. Ahmad Zaini, S.Ag, M.Pd
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
2013
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah Penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalahyang berjudul “PerkembanganDalam Kandungan”. Makalah ini penulis ajukan guna memenuhi tugas mata kuliah “Psikologi Perkembangan Anak (PPA)”
Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Tak ada gading yang tak retak, begitu juga dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaaan, baik materi maupun teknik penulisannya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, sehingga makalah ini bisa mencapai kesempurnaan sebagaimana mestinya.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi yang membaca khususnya terhadap penulis. Atas kritik dan saran yang diberikan penulis ucapkan terimakasih.
Padang, 18 Maret 2013
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .................................................................................................... i
Daftar Isi ............................................................................................................. ii
Bab I Pendahuluan ............................................................................................. 1
1. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1
2. Rumusan Masalah ................................................................................... 1
3. Tujuan ..................................................................................................... 1
4. Manfaat Penulisan .................................................................................. 1
Bab II Pembahasan ............................................................................................. 2
1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Janin dalam
Kandungan (Pra-Natal) .......................................................................... 2
2. Prinsip-prinsip Penurunan Sifat dari Orang Tua terhadap Anak ............ 5
3. Bayi Prematur dan Keguguran Ibu Hamil .............................................. 8
4. Kasus Dilapangan dan Solusi ................................................................ 13
Bab III PENUTUP ............................................................................................ 14
1. Kesimpulan ............................................................................................ 14
2. Saran ...................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Perkembangan janin didalam kandungan (PraNatal) akan sangat mempengaruhi pertumbuhan individu ketika ia sudah dilahirkan. Ketika didalam kandungan, si janin harus sangat dijaga secara ekstra oleh kedua orangtua nya khususnya si ibu. Perkembangan janin didalam kandungan sangat dipengaruhi oleh apa yang makan si ibu (gizi), aktivitas-aktivitas si ibu dan yang terpenting adalah kondisi si ibu harus dalam keadaan yang normal.
Banyak para ibu yang merasa senang ketika melahirkan seorang anak, tetapi jika kehamilan nya itu tidak dijaga dan dirawat secara hati-hati maka akan menimbulkan dampak yang sangat bruk. Diantaranya si ibu bisa melahirkan anak yang premature atau si ibu megalami keguguran. Oleh karena itu, kesehatan si ibu ketika hamil harus diperhatikan baik oleh pihak keluarga ataupun si ibu itu sendiri.
2. Rumusan Masalah
a. Factor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi perkembangan janin didalam kandungan?
b. Bagaimanakah prinsip penurunan sifat dari orangtua terhadap anak?
c. Apakah penyebab bayi lahir premature?
d. Apa factor yang mempengaruhi seorang perempuan mengalami keguguran?
3. Tujuan
a. Mahasiswa mengerti dan memahami factor yang mempengaruhi perkembangan janin didalam kandungan
b. Agar mahasiswa dapat menjaga kesehatan dan menjalani hidup sehat
c. Agar mahasiswa dapat memiliki pedoman bagaimana menjaga diri dari keguguran
4. Manfaat Penulisan
Untuk mengetahui hal-hal yang bisa merusak perkembangan janin didalam kandungan, penyebab keguguran dan bayi premature.
BAB II
PEMBAHASAN
Perkembangan Dalam Kandungan
1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Janin dalam Kandungan (Pra-Natal)
a. Gizi Ibu
Gizi makanan ibu berpengaruh pada pertumbuhan janin. Pengaturan gizi yang baik akan berpengaruh positif, sedangkan bila kurang baik maka pengaruhnya negatif. Pengaruh ini tampak jelas pada bayi yang baru lahir dalam hal panjang dan besarnya. Panjang dan besarnya bayi dalam keadaan normal bila gizi juga baik. Gizi yang berlebihan mengakibatkan bayi terlalu panjang dan terlalu besar. Bayi yang terlalu panjang dan terlalu besar bisa menyulitkan proses kelahiran.
Sedangkan ibu yang kekurangan gizi, bayinya pendek, kecil, dan kondisi kesehatannya kurang baik. Menu protein tinggi dibutuhkan oleh ibu hamil. Protein diperlukan untuk pertumbuhan bayi yang dikandungnya. Bila ibu mengalami kekurangan gizi selama hamil akan menimbulkan masalah, baik pada ibu maupun janin, seperti diuraikan berikut ini.
Ø Terhadap Ibu
Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu antara lain: anemia, pendarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal, dan terkena penyakit infeksi.
Ø Terhadap Janin
Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan kegururan , abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam kandungan), lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR)
b. Aktifitas Fisik
Pada saat hamil ibu tetap perlu melakukan aktiftas fisik, Tetapi terbatas pada aktifitas ringan. Aktifitas fisik yang berat bisa menyebabkan keguguran kandungan, apalagi bila dilakukan pada bulan-bulan awal kehamilan. Aktifitas fisik yang berat bisa mengakibatkan kelelahan. Ibu hamil yang terlalu sering mengalami kelelahan fisik, besarnya janin akan menyusut atau berkembangnnya tidak baik.
c. Kondisi Emosional
Kondisi emosional ibu hamil yang tidak stabil misalnya sering marah-marah atau selalu sedih, bisa berakibat tidak baik terhadap perkembangan kejiwaan bayi yang akan dilahirkan. Dalam perkembangnnya, bayi bisa menjadi cengeng atau terlalu perasa. Suasana hati yang kelam dan emosi yang meledak-ledak dapat mempengaruhi detak jantung, tekanan darah, produksi adrenalin, aktivitas kelenjar keringat, sekresi asam lambung, dan lain-lain. Trauma, stres, atau tekanan psikologis juga dapat memunculkan gejala fisik seperti letih, lesu, mudah marah, gelisah, pening, mual atau merasa malas. Karena perubahan yang terjadi pada fisik mempengaruhi aspek psikologis dan sebaliknya, maka mudah bagi ibu hamil untuk mengalami trauma. Menurut Shinto, trauma ini ternyata dapat dirasakan juga oleh janin. Bahkan, janin sudah menunjukkan reaksi terhadap stimulasi yang berasal dari luar tubuh ibunya. Sementara dalam masa perkembangan janin, ada masa-masa yang dianggap kritis yang menyangkut pembentukan organ tubuh. Oleh karena itu, mau tidak mau ibu hamil harus menjaga kondisi fisik maupun psikisnya agar bayinya dapat tumbuh sehat.
d. Penyakit yang di hidap Ibu
Penyakit yang diderita ibu pada saat hamil bias berakibat negative kepada janin yang dikandung. Akibat negatif yang bias ditimbulkan adalah kematian pada saat di dalam kandungan atau terbentuknya organ-organ tubuh jari yang tidak sempurna atau cacat. Penyakit ibu yang bisa menyebabkan kematian janin di dalam kandungan antara lain : kolera, malaria, influenza, dan sipilis. Sipilis juga mengakibatkan kebutaan atau kecacatan fisik yang lain pada bayi yang dilahirkan.
e. Pengaruh Obat-obatan, narkoba, dan rokok
Seperti halnya penyakit, beberapa macam obat-obatan yang diminum atau disuntikkan bisa mengakibatkan pertumbuhan organ-organ tubuh yang tidak sempurna. Pengaruh ini terutama bisa terejadi pada saat awal kehamilan. Obat-obatan yang bisa berpengaruh negatif tersebut antara lain aspirin dan obat-obat malaria. Penggunaan obat-obatan narkotika, misalnya : heroin, kokain, atau morfin juga berpengaruh tidak baik terhadap pertumbuhan janin dan pengaruh ini terbawa sampai lahir. Pengaruh Narkotika seperti yang dialami oleh ibunya tertular pada bayinya. Ibu hamil yang perokok juga berpengaruh negatif terhadap janin yang dikandung. Besarnya pengaruh tergantung pada banyak sedikitnya rokok yang dihisap setiap harinya. Pengaruhnya adalah terhadap pertumbuhan janin, yang tampak pada kurangnya berat bayi yang dilahirkan.
Ada juga yang menyebutkan beberapa factor lain yang mempengaruhi perkembangan janin dalam kandungan, antara lain :
ü Kelainan kromosom : Kelainan kromosom umumnya disertai dengan kegagalan pertumbuhanseperti pada sindroma Down’s dan sindroma Turner’s.
ü Mekanis : Posisi fetus yang abnormal bisa menyebabkan kongenital seperti club foot
ü Toksi/zat kimia :beberapa obat-obatan dapat menyebabkan kelainan kongenital.
ü Radiasi Paparan radium dan sinar rontgen dapat kelainan pada janin seperti deformitas anggota gerak
ü Infeksi : Infeksi pada trimester pertama dan kedua oleh virus TORCH dapat menyebabkan kalainan pada janin, katarak, bisu tuli, retasdasi mental dam kelainan jantung.
ü Kelainan Imunologi : Adanya perbedaan golongan darah antara janin daan ibu sehingga ibu membentuk antibody terhadap sel darah merah janin, kemudian melalui plasenta masuk dalam peredaran darah janin dan akan menyebabkan hemolisis yang selanjutnya mengakibatkan kerusakan pada jaringan otak
ü Psikologi Ibu : Kehamilan yang tidak diinginkan, perlakuan salah/kekerasan mental pada ibu hamil, dll
2. Prinsip-prinsip Penurunan Sifat dari Orang Tua terhadap Anak
Kromosom dan Gen
Sel ini memiliki inti sel atau nukleus, pada inti sel terdapat jalinan seperti benang halus yang disebut kromosom. Kromosom inilah yang merupakan pembawa sifat keturunan. Di sepanjang kromosom terdapat gen yang merupakan penentu sifat keturunan suatu makhluk hidup. Jadi baik kromosom maupun gen sama pentingnya dalam penurunan sifat.
Berdasarkan fungsinya, kromosom dibedakan menjadi dua tipe, yaitu:
1. Kromosom Tubuh (Autosom) Yaitu kromosom yang menentukan ciri-ciri tubuh.
2. Kromosom Kelamin (Gonosom) Yaitu kromosom yang menentukan jenis kelamin pada individu jantan atau betina atau pada manusia pria atau wanita.
Misalnya pada manusia pada setiap sel tubuhnya terdapat 46 buah kromosom atau 23 pasang kromosom. 46 kromosom tersebut berasal dari ayah 23 buah dan berasal dari ibu 23 buah. Jadi walaupun seorang anak mirip ayahnya tetap saja setengah dari jumlah kromosom tubuhnya berasal dari ayah dan setengah dari ibu. Sifat yang dimiliki orang tua diwariskan kepada anaknya melalui gen. Gen terdapat di dalam kromosom yang ada didalam inti sel.
Kromosom ada 2 jenis, yaitu
· autosom (dikode dengan huruf A)
· gonosom yang disebut juga kromosom seks, yaitu kromosom yang menentukan jenis kelamin (dikodekan dengan huruf XX untuk wanita, dan XY untuk pria).
Kromosom sel tubuh (somatis) manusia bersifat diploid dengan jumlah kromosom 46 (23 pasang). Pada pria adalah 44 A + XY, sedangkan pada wanita 44A + XX, atau 22 aa + XX. Kromosom pada sel kelamin (gamet) bersifat haploid (n). Kromosom pada sel spermatozoa adalah 22a + X dan 22a + Y. Kromosom pada ovum (sel telur) adalah 22a + X.
Sifat ada yang diwariskan melalui kromosom autosom dan ada yang melalui gonosom. Baik bersifat dominan maupun resensif.
a. Pewarisan Sifat yang Terpaut dalam Kromosom Seks
Gen yang bertempat pada kromosom seks disebut gen terpaut seks. Sifat gen yang terpaut dalam seks sifatnya bergabung dengan jenis kelamin tertentu dan diwariskan bersama kromosom seks. Umumnya gen terpaut seks terdapat pada kromosom X, tetapi ada juga yang terpaut pada kromosom Y.
· Melalui Kromosom X
1) Buta warna
Orang yang menderita buta warna tidak dapat membedakan warna-warna tertentu, buta warna merah hijau, tidak mampu membedakan warna merah dan hijau. Buta warna ini dikendalikan oleh gen resesif. Gen ini terpaut dalam kromosom X.
Terdapat 5 kemungkinan genotipe, yaitu:
1) XC XC : wanita normal
2) Xc Xc : wanita buta warna
3) XC Xc : wanita pembawa buta warna/karier
4) XC Y : pria normal
5) Xc Y : pria buta warna
Wanita karier atau pembawa artinya wanita yang secara fenotipe normal tetapi secara genotipe dia membawa alel sifat resesif untuk buta warna
2) Hemofilia
Hemofilia merupakan kelainan dimana seseorang darahnya tidak dapat/sulit membeku yang terus-menerus. Gen yang mengendalikan sifat ini adalah gen resesif dan terpaut dalam kromosom X. Dalam keadaan homozigot resesif gen ini bersifat letal (menimbulkan kematian).
Beberapa kemungkinan susunan genotipe adalah:
1) XH XH : wanita normal
2) Xh Xh : wanita hemofilia bersifat letal
3) XH Xh : wanita pembawa/karier
4) XH Y : pria normal
5) Xh Y : pria hemofilia
3) Anodontia (gigi tidak tumbuh)
4) Sindrom Lesch – Nyhan
Terjadi karena kelebihan basa nitrogen guanin, penderitan suka menggigit bibir hingga rusak dan sering kejang otot yang tidak disadari.
· Melalui Kromosom Y
Penderita hanya laki-laki. Pewarisan sifat dari ayah ke anak laki-laki sehingga disebut gen holandrik.
1). Hipertrikosis (telinga berambut)
2). Hysterixgravior (seluruh tubuh berambut, termasuk muka)
b. Sifat / kelainan yang diwariskan melalui autosom dominan
Ø Brakhtidaktili (jari pendek)
Ø Sindaktili (jari bergabung)
Ø Polidaktili (jumlah jari lebih)
Ø Warna kulit, rambut, dan mata hitam atau cokelat
Ø Rambut keriting
c. Sifat / kelainan yang diwariskan melalui autosom resesif
a. Gangguan mental (idiot, debil, imbisil)
b. Thalasemia (kelainan alfa dan beta pada haemoglobin/Hb sehingga Hb tidak dapat mengikat oksigen)
c. Anemia sel sabit. Sel darah merah berbentuk bulan sabit dan penderita kekurangan haemoglobin.
d. Kelainan karena perubahan jumlah maupun struktur kromosom
a. Kelainan karena perubahan jumlah kromosom



b. Kelainan akibat perubahan struktur kromosom


3. Bayi Premature dan Keguguran Ibu Hamil
a. Bayi Premature
Faktor-faktor yang menyebabkan bayi lahir Prematur adalah sebagai berikut :
1. Factor Ibu
Ø Antroprometris
Bila postur ibunya kerdil (short stature) dapat mempengaruhi janin di rahimnya, yaitu tak bisa mengembang dengan sempurna.
Ø Masalah Gizi
Seperti kurang gizi atau anemia pada ibu sehingga menyebabkan pertumbuhan janin terhambat. Pertumbuhan janin terhambat dalam waktu lama akan mempengaruhi kelahiran bayi sebelum waktunya.
Ø Kondisi Servik Uteri
Yaitu leher rahim yang lemah. Misal, setiap bayinya berkembang besar, servik uteri ibunya ingin membuka terus, sehingga bayi terpaksa untuk dilahirkan
Ø Psikologis sang ibu.
Jika perempuan yang hamil mengalami stres berat atau depresi di awal-awal kehamilan atau selama kehamilan akan berisiko dua kali lipat melahirkan secara prematur. Selain itu juga menimbulkan dampak buruk bagi sang bayi seperti bayi yang kekurangan gizi atau bahkan kematian bayi sebelum melahirkan.
Ø Memiliki bentuk rahim yang tidak normal juga bisa memicu kelahiran secara prematur. Terdapat beberapa perempuan yang mempunyai kelainan dalam bentuk rahimnya, tapi memberikan hasil yang sama yaitu bayi memiliki ruang yang lebih sempit untuk tumbuh dibandingkan dengan bentuk rahim yang normal.
Ø Infeksi
Seperti infeksi vagina yang disebut vaginosis bakterial. Bakteri ini akan naik ke atas menyebabkan ketuban mudah pecah. Akibatnya, bayi lahir cepat. Selain itu, harus diwaspadai juga infeksi TORCH (Toxoplasma, Others Hepatitis B, HIV/AIDS, Rubella, Cytomegalovirus, Herpes). Infeksi TORCH, selain dapat mempengaruhi pertumbuhan janin dan kelahiran prematur, juga berdampak tumbuh kembang anak di kemudian hari.
Ø Penyakit
Sepertil pre-eklampsia.
Ø Persalinan Spontan Atau disebut spontaneous preterm labor
Persalinan prematur spontan ini tak dapat diduga sebelumnya, tapi biasanya berhubungan dengan latar belakang ibunya, yaitu umur ibu (terlalu tua atau terlalu muda), anak pertama (nuliparitas) atau banyak anak (multiparitas), adanya riwayat kelahiran prematur atau riwayat abortus, perdarahan pada kehamilan muda, ketuban pecah dini, kenaikan berat badan ibu selama hamil tak sesuai, kehamilan ganda, ibu perokok berat, faktor pekerjaan, dan ibu yang mengalami stresberat.
2. Factor Ekonomi
Yaitu menyangkut keadaan sosio-ekonomi keluarga tersesbut, tingkat pendidikan, sifat aktivitas pekerjaan ibu, hubungan keluarga, dukungan psikologis suami selama hamil dan stress lingkungan
3. Faktor Pemukiman dan Kesehatan
Contohnya faktor pemukiman dan kesehatan lingkungan. Konon, wanita hamil yang mengalami paparan timah hitam (asap knalpot) mempunyai risiko melahirkan bayi premature
4. Faktor Pelayanan Kesehatan
Misalnya, pemeriksaan kehamilan yang masih terbatas atau sarana pelayanan kesehatan yang belum dimanfaatkan secara optimal.
Ada beberapa penyebab dasar bayi bisa lahir prematur. Di antaranya:
1. Pre-Eclampsia/ Eclampsia
Gangguan ini sering muncul pada masa kehamilan dan disebut dengan penyakit kehamilan. Gejala-gejala yang umum adalah tingginya tekanan darah, pembengkakan yang tak kunjung sembuh, dan jika diteruskan sang ibu bisa kejang-kejang terus menerus.
2. Placenta Previa
Kondisi ibu hamil dengan letak plasenta menutupi jalan lahir, termasuk kehamilan berisiko tinggi sehingga bayi lahir secara prematur.
3. Fetal Growth Retardation
Kegagalan dalam pertumbuhan bayi atau terdapat gangguan pertumbuhan dalam kandungan, dalam hal ini pertumbuhan bayi dalam kandungan tergolong lambat, sehingga bayi harus dikeluarkan dari rahim sang ibu.
4. Infesction/ Chorio Amnionitis
Salah satu kondisi yang menyebabkan bayi lahir secara prematur adalah infeksi pada selaput pembungkus bayi. Ini bisa terjadi ketika kantung yang berisi bayi dan cairan amniotik pecah atau menyembur sebelum waktunya untuk lahir.
5. Multiple Gestation
Dalam rahim ibu terdapat bayi kembar dan rahim ibu tidak bisa menampung, sehingga terjadi persalinan secara prematur.
6. Poly Hydramnios/ Fetal Malformation
Air ketuban terlalu banyak juga bisa menyebabkan bayi lahir secara prematur.
7. Uterine Abormalities
Rahim yang bentuknya tidak normal, memiliki bentuk rahim yang tidak normal juga bisa memicu kelahiran secara prematur. Terdapat beberapa perempuan yang mempunyai kelainan dalam bentuk rahimnya, tapi memberikan hasil yang sama, yaitu bayi memiliki ruang yang lebih sempit untuk tumbuh dibandingkan dengan bentuk rahim yang normal.
b. Keguguran Pada Ibu hamil
Keguguran adalah keluarnya janin atau persalinan prematur sebelum bayi mampu untuk hidup, yang terjadi sebelum usia kehamilan 20 minggu. Sekitar 10 sampai 20% kehamilan mengalami keguguran, dan lebih dari 80% terjadi sebelum usia kandungan 12 minggu.
Faktor-faktor yang Menyebabkan Seseorang Berisiko Keguguran
Meskipun setiap wanita berisiko keguguran, namun akan lebih besar risikonya kepada seseorang yang memiliki kecenderungan seperti berikut:
1. Usia
Wanita dengan usia yang lebih tua berisiko mengandung bayi dengan kelainan kromosom dan besar kemungkinannya untuk keguguran. Wanita yang hamil saat usia 40 tahun berisiko keguguran dua kali lipat dibanding wanita berusia 20 tahun.
2. Riwayat keguguran
Wanita yang memiliki dua atau lebih riwayat keguguran secara berturut-turut lebih mungkin dibandingkan wanita lain untuk keguguran lagi.
3. Penyakit kronis
diabetes tidak terkontrol dan kelainan darah tertentu yang diwariskan, gangguan autoimun (seperti sindrom antifosfolipid atau lupus), dan gangguan hormonal (seperti sindrom ovarium polikistik) adalah beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko keguguran.
4. Masalah rahim atau serviks
memiliki kelainan tertentu pada rahim bawaan, kondisi rahim yang parah (pita jaringan parut), atau leher rahim yang lemah atau tidak normal (dikenal sebagai insufisiensi serviks) adalah peluang untuk keguguran. Hubungan antara fibroid rahim dan keguguran masih kontroversial, namun kebanyakan fibroid tidak menimbulkan masalah.
5. Riwayat cacat lahir atau masalah genetic
jika Anda, pasangan, atau anggota keluarga Anda memiliki kelainan genetik, pernah diidentifikasi punya masalah genetik pada kehamilan sebelumnya, atau pernah melahirkan anak dengan cacat lahir, Anda akan berisiko lebih tinggi untuk keguguran pada kehamilan selanjutnya.
6. Infeksi
penelitian telah menunjukkan risiko yang paling tinggi untuk keguguran jika Anda memiliki listeria, gondok, rubella, campak, cytomegalovirus, parvovirus, gonorrhea, HIV, dan infeksi tertentu lainnya.
7. Merokok, minum alkohol, dan menggunakan narkoba: merokok, minum alkohol, dan menggunakan obat-obatan seperti kokain dan MDMA (ekstasi) selama kehamilan dapat meningkatkan risiko keguguran. Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara tingginya tingkat mengonsumsi kafein dan peningkatan risiko keguguran.
8. Obat
terdapat beberapa obat yang jika dikonsumsi dapat meningkatkan risiko keguguran. Penting bagi Anda untuk meminta penjelasan kepada dokter jika diberikan beberapa obat untuk diminum saat hamil. Hal ini juga berlaku untuk obat resep, termasuk obat nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs) seperti ibuprofen dan aspirin.
9. Racun lingkungan
faktor lain yang dapat menyebabkan seseorang berisiko keguguran adalah racun yang ada di lingkungan. Beberapa bahan kimia seperti formaldehid, benzena, dan etilen oksida, dan dosis besar radiasi atau gas anestesi dianggap berbahaya.
10. Faktor Paternal
kondisi ayah juga berkontribusi terhadap risiko keguguran. Para peneliti sedang mempelajari sejauh mana sperma dapat rusak oleh racun lingkungan tapi masih memungkinkan untuk membuahi sel telur. Beberapa studi telah menemukan risiko yang lebih besar untuk mengalami keguguran ketika ayah telah terkena merkuri, timbal, dan beberapa bahan kimia industri dan pestisida.
11. Prosedur Diagnostik
ada kemungkinan kecil terhadap risiko keguguran setelah chorionic villus sampling (diagnosa yang dilakukan pada jaringan plasenta) dan amniosentesis (suatu pemeriksaan diagnostik menggunakan cairan ketuban, untuk mengetahui kemungkinan kelainan pada janin)
12. Risiko keguguran juga akan tinggi jika Anda hamil kembali dalam waktu tiga bulan setelah melahirkan.
4. Kasus Dilapangan dan Solusi
Banyak kita melihat atau pun mendengar, para ibu yang begitu kehilangan ketika dia mengalami keguguran. Dan seorang ibu begitu tampak bersedih ketika bayi yang dilahirkan nya adalah bayi premature. Hal ini bisa saja terjadi kepada seluruh ibu-ibu didunia jika mereka tidak bisa menjaga kehamilan mereka secara ekslusif.
Menjaga pola hidup sehat dan selalu memjaga kebersihan adalah langkah utama yang dapat dilakukan untuk menghindarkan terjadinya keguguran dan kelahiran bayi premature. Menjaga keadaan psikologi si ibu dan berada pada lingkungan yang sehat adalah hal kecil yang dapat dilakukan agar perkembangan janin tumbuh secara normal.
Terkadang ketika si ibu mengetahui bahwa dia mengalami keguguran dan melahirkan bayi premature banyak seorang ibu yang tidak bisa menerima dengan ikhlas dan terkadang sempat membuat mereka menjadi depresi. Keluarga, adalah pihak utama yang sangat berperan penting dalam kejadian ini, keluaraga harus selalu memberikan motivasi dan semangat kepada si ibu bahwa hal yang terjadi kepada dirinya ini bukan lah akhir dari segalanya.
Oleh sebab itu, ketika hamil hendak lah keluarga dan si ibu selalu menjaga kesehatan dan menjauhkan si ibu dari tekanan yang merusak perkembangan janin. Selalu check-up ke dokter kandungan agar bisa mengetahui bagaimana perkembangan janin. Dan hal yang terpenting adalah selalu menjaga pola hidup sehat dan menjaga kebersihan dan menjauhkan si ibu dari tekanan fisik maupun psikis, yang mampu mengancam perkembangan janin.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
a. Factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan janin dalam kandungan antara lain karena :
Ø Gizi Ibu
Ø Aktivitas Fisik
Ø Kondisi Emosional
Ø Penyakit yang di hidap si ibu
Ø Pengaruh obat-obatan, narkoba dan rokok
b. Prinsip-prinsip penurunan sifat dari orangtua terhadap anak adalah sbb :
Ø Melalui kromosom X
Ø Melalui kromosom Y
c. Penyebab bayi lahir premature adalah :
Ø Factor ibu, diantaranya :
Antroprometris, masalah gizi, kondisi fisik uteri, psikologis si ibu, bentuk rahim yang tidak normal, infeksi, penyakit dan persalinan spontan
Ø Factor ekonomi
Ø Factor pemukiman dan kesehatan
d. Penyebab seorang perempuan mengalami keguguran, antara lain :
Ø Usia
Ø Riwayat keguguran
Ø Penyakit kronis
Ø Masalah rahim atau serviks
Ø Riwayat cacat lahir atau masalah genetic
Ø Infeksi
Ø Merokok, minum alcohol dan narkoba
Ø Racun lingkungan
Ø Prosedur diagnostic
2. Saran
Perkembangan janin didalam kandungan sangat dipengaruhi oleh si ibu. Jika si ibu memiliki keadaan fisik dan psikis yang tidak normal. Tidak jarang seorang ibu melahirkan bayi premature bahkan keguguran. Hal ini disebabkan bukan hanya karena factor eksternal tapi dari factor si ibu itu sendiri. Si ibu yang tidak begitu memperhatikan perkembangan janin.
Kita sebagai calon pendidik dan calon orang tua harus lebih banyak mengetahui hal-hal kecil yang mungkin bisa merusak perkembangan janin didalam kandungan yang terkadang tidak begitu diperhatikan oleh si ibu dsn lingkungan.
Kita harus lebih bisa menjaga pola hidup sehat dan menjaga kebersihan mulai dari sekarang, terutama bagi perempuan yang nantinya akan menjadi calon seorang ibu. Hidup sehat dan menjaga kebersihan adalah hal pertama yang dapat mencegah seorang ibu melahirkan bayi premature dan keguguran.
DAFTAR PUSTAKA
1. Asrinah, dkk.2010. Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. http://faktor-faktor-penyebab-keguguran-pada-ibu-hamil.html.32xYh67.com
3. Kartini Kartono.2002. Psikologi Anak. Bandung : Mandar Maju
4. Agoes Soejanto. 2005. Psikologi Perkembangan. Jakarta : Asdi Mahasaty
0 Response to "PERKEMBANGAN DALAM KANDUNGAN"
Posting Komentar