UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)
MAKALAH
PSIKOLOGI PENDIDIKAN
TENTANG
PERASAAN SIKAP DAN MINAT

OLEH :
NAMA : NOVI ERISTA
NPM : 12060164
SESI : 012/E
DOSEN PEMBIMBING :
Buk Asmaiwati Arif
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KOSELING
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
2013
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah Penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalahyang berjudul “Perasaan, Sikap dan Minat”. Makalah ini penulis ajukan guna memenuhi tugas mata kuliah “Psikologi Pendidikan” sebagai ganti dari Ujian Tengah Semester (UTS).
Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Tak ada gading yang tak retak, begitu juga dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaaan, baik materi maupun teknik penulisannya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, sehingga makalah ini bisa mencapai kesempurnaan sebagaimana mestinya.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi yang membaca khususnya terhadap penulis. Atas kritik dan saran yang diberikan penulis ucapkan terimakasih.
Padang, April 2013
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ..................................................................................................... i
Daftar Isi .............................................................................................................. ii
Bab I Pendahuluan
a. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
b. Rumusan Masalah ..................................................................................... 1
c. Tujuan ...................................................................................................... 1
Bab II Pembahasan
a. Perasaan .................................................................................................. 2
b. Sikap ....................................................................................................... 3
c. Minat ....................................................................................................... 4
d. Peranan Sikap dan Minat Dalam Belajar ................................................... 6
e. Fungsi Minat Dalam Belajar ...................................................................... 8
f. Faktor-faktor yang Menumbuh Kembangkan Minat dan Sikap ................. 10
Bab III PENUTUP
Kesimpulan .......................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perasaan, sikap dan minat adalah tiga hal yang tidak dapat dipisahkan dari proses pendidikan. Karena, jika saja salah satu diantaranya tidak berfungsi dengan baik, maka proses pembelajaran pun juga akan terganggu. Banyak para pendidik yang tidak mengetahui bagaimana perasaan, sikap dan minat peserta didiknya.
Padahal, hal ini sangat menentukan hasil belajar mereka. Banyak peserta didik yang melakukan sesuatu tidak sesuai dengan perasaan, sikap dan minat mereka. Hal ini terjadi karena banyaknya para pendidik yang tidak mulai untuk tidak memperhatikan tiga aspek ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah itu perasaan ?
2. Apakah yang diketahui tentang sikap ?
3. Apakah minat itu ?
4. Bagaimanakah peranan sikap dan minat dalam proses belajar ?
5. Apasajakah fungsi minat dalam belajar ?
6. Faktor-faktor apasajakah yang mempengaruhi sikap dan minat ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apakah itu perasaan
2. Untuk mengetahui apakah itu sikap
3. Untuk mengetahui bagaimanakah minat itu
4. Untuk mengetahui peranan sikap dan minat dalam proses belajar
5. Untuk mngetahui fungsi minat dalam belajar
6. Untuk mngetahui faktor apasajakah yang mempengaruhi sikap dan minat
BAB II
PEMBAHASAN
Perasaan, Sikap dan Minat
A. Perasaan
Beberapa defenisi tentang perasaan, antara lain :
1. Agus Sujanto (1991 :75)
Perasaan adalah suatu pernyataan jiwa yang sedikit banyak yang bersifat subjektif, untuk merasakan senang atau tidak senang dan yang tidak bergantung pada perangsang dan alat-alat indra
2. Kartini Kartono (1996: 87)
Menyebut perasaan dengan istilah rencana. Maka merasa itu adalah kemampuan untuk menghayati perasaan atau rencana. Rencana itu bergantung kepada :
a. isi-isi kesadaran
b. kepribadian
c. kondisi psikisnya
Jadi, rencana ini merupakan reaksi-reaksi rasa dari segenap organisme psiko fisik manusia.
3. W.S. Winkel (1996: 187)
Menyatakan bahwa yang dimaksud dengan perasaan di sini, adalah perasaan momentan dan intensional. Momentan berarti bahwa perasaan pada saat-saat tertentu, intensional; berarti bahwa reaksi perasaan diberikan terhadap sesuatu, seseorang atau situasi tertentu.
Apabila situasi berubah, maka perasaan berganti pula sehingga perasaan momentan dan intensional dapat digolongkan ke dalam perasaan tidak senang. Antara minat dan berperasaan senang terdapat hubungan timbal balik, sehingga tidak mengherankan kalau siswa yang berperasaan tidak senang juga akan kurang berminat dan sebaliknya.
B. Sikap
1. Pengertian Sikap
Secara umum, sikap adalah :
a. Sikap adalah : “suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan atau sikap seseorang terhadap suatu obyek adalah perasaan mendukung atau memihak (favorable) maupun perasaan yang tidak mendukung atau tidak memihak (unfavorable) pada obyek tersebut”. Dapat dikatakan bahwa sikap menurut kerangka pemikiran ini adalah terbatas pada aspek penilaian semata (AFEK) terhadap suatu obyek.
b. Sikap adalah semacam kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan cara-cara tertentu. Dapat pula dikatakan bahwa kesiapan yang dimaksud adalah kecenderungan potensial untuk bereaksi dengan cara-cara tertentu apabila individu dihadapkan pada stimulus yang menghendaki adanya respon.
c. Sikap merupakan konstalasi komponen-komponen kognitif, afetif, dan kognitif yang saling berinteraksi dalam memahami, merasakan dan berperilaku terhadap suatu objek
Struktur dan komponen-komponen sikap yang saling menunjang adalah :
a. Komponen kognitif yang merupakan representasi dari apa yang dipercaya oleh orang individu pemilik sikap.
b. Komponen afektif yang merupakan prasaan yang menyangkut aspek emosional
c. Komponen konatif yang merupakan aspek kecenderungan berprilaku tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki oleh seseorang (Azwar, 2007 : 45)
Sikap belajar memegang peran penting dalam menentukan bagaimana siswa belajar serta bagaimana interaksi siswa dan guru berlangsung. Baik siswa maupun guru menunjukkan cara-cara dan pendekatan yang berbeda dalam menerima dan menentukan pengajaran sesuai gaya kognitif yang dimiliki.
Maka diantara metode-metode tersebut adalah sebagai berikut :
a. Menempatkan siswa di dalam kelas yang berbeda-beda berdasarkan gaya kognitif mereka
b. Menyajikan materi atau konsep-konsep yang saling bertentangan, untuk membangkitkan perhatian dan motivasi siswa untuk belajar
c. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa
d. Memberikan kebebasan bertanya kepada siswa
e. Mengamati tingkahlaku siswa pada waktu siswa mengajukan pertanyaan
f. Mengajar siswa percakapan-percakapan yang diperlukan untuk memperoleh keterangan
g. Menyajikan lingkungan yang responsif bagi usaha siswa dalam memperoleh keterangan
h. Memperluas pemikiran siswa melalui analisis yang lebih mendalam melalui pertanyaan-pertanyaan.
C. Minat
1. Pengertian Minat
Minat adalah sesuatu pemusatan perhatian yang tidak disengaja yang lahir dengan penuh kemauannya dan yang tergantung dari bakat dan lingkungannya (Agus Sujanto, 1991: 92). Minat juga bisa berarti kesadaran seseorang, bahwa suatu objek seseorang suatu soal atau suatu situasi mengandung sangkut paut dengan dirinya.
· W.S. Winkel (1996: 105) memberikan rumusan bahwa minat adalah kecenderungan subjek yang mantap untuk merasa tertarik pada bidang studi atau pokok bahasan tertentu dan merasa senang mempelajari materi itu.
· Slameto (1995: 57) bahwa minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa senang.
· Doyles Freyer yang dikutip oleh Wayan Nurkancana (1986: 229) mengemukakan bahwa minat atau interest adalah gejala psikis yang berkaitan dengan objek atau aktifitas yang men-stimulir perasaan senang pada individu. Minat sangat erat hubungannya dengan kebutuhan, karena minat yang timbul dari kebutuhan ajakan merupakan merupakan faktor pendorong bagi seseorang dalam melaksanakan usahanya.
· The Liang Gie (1988: 28) minat berarti sibuk, tertarik, atau terlibat sepenuhnya dengan sesuatu kegiatan karena menyadari pentingnya kegiatan itu. Dengan demikian, minat belajar adalah keterlibatan sepenuhnya seseorang dengan segenap kegiatan pikiran secara penuh perhatian untuk memperoleh pengetahuan ilmiah yang dituntunnya.
Dari beberapa pengertian di atas, maka dapat diambil kesimpulan, bahwa minat belajar adalah keterlibatan sepenuhnya seseorang dengan segenap kegiatan pikiran secara penuh perhatian untuk memperoleh pengetahuan dan mencapai pemahaman tentang ilmu pengetahuan dan mencapai pemahaman tentang ilmu pengatahuan yang dituntutnya karena minat belajar merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam kaitannya dengan belajar.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat
Sujanto (1986) mengatakan bahwa minat dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
a. Pengetahuan, yaitu untuk mengetahui pada diri seseorang maka sangat diperlukan adanya pengetahuan atau informasi tentang kegiatan atau objek yang diminatinya.
b. Pengamatan, adalah proses mengenal dunia luar dengan menggunakan indera.
c. Tanggapan, yaitu gambaran pengamatan yang ditinggal dikesadaran sesudah mengamati.
d. Persepsi, yaitu menyangkut masuknya pesan atau informasi kedalam otak manusia.
e. Sikap, adalah kesadaran diri manusia yang menggerakkan untuk bertindak menyertai manusia dalam menanggapi objek.
f. Selain itu, minat juga dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pengetahuan, reaksi terhadap stimulus, persepsi terhadap stimulus dan sikap terhadap stimulus yang sedang dihadapi berupa perasaan sadar dalam menanggapi objek.
3. Aspek-aspek Minat
Menurut Pintrich dan Schunk (1996:304), aspek-aspek minat adalah sbb :
a. Sikap umum terhadap aktivitas (general attitude toward the activity), yaitu perasaan suka tidak suka, setuju tidak setuju dengan aktivitas, umumnya terhadap sikap positif atau menyukai aktivitas.
b. Kesadaran spesifik untuk menyukai aktivitas (specivic conciused for or living the activity), yaitu memutuskan untuk menyukai suatu aktivitas atau objek.
c. Merasa senang dengan aktivitas (enjoyment of the activity), yaitu individu merasa senang dengan segala hal yang berhubungan dengan aktivitas yang diminatinya.
d. Aktivitas tersebut mempunyai arti atau penting bagi individu (personal importence or significance of the activity to the individual).
e. Adanya minat intriksik dalam isi aktivitas (intrinsic interes in the content of the activity), yaitu emosi yang menyenangkan yang berpusat pada aktivitas itu sendiri.
f. Berpartisipasi dalam aktivitas (reported choise of or participant in the activity) yaitu individu memilih atau berpartisipasi dalam aktivitas.
Aspek-aspek minat menimbulkan daya ketertarikan dibentuk oleh dua aspek yaitu kognitif dan afektif berupa berupa sikap, kesadaran individual, perasaan senang, arah kepentingan individu, adanya ketertarikan yang muncul dari dalam diri, dan berpartisipasi terhadap apa yang diminati.
D. Peranan Sikap Dan Minat Dalam Belajar
Menurut psikologi, sikap dan minat adalah merupakan pola reaksi individu terhadap sesuatu stimulus/lingkungan. Sikap (attitude) diartikan sebagai suatu kecendrungan untuk mereaksi terhadap suatu hal, orang atau benda dengan suka, tidak suka atau acuh tak acuh. Kecendrungan mereaksi atau sikap seseorang terhadap sesuatu hal , orang atau benda dengan demikian bisa tiga kemungkinan, yaitu suka (menerima/senang);tidak suka (menolak/tidak senang); dan sikap acuh tak acuh.
Adapun yang di maksud dengan minat (interesest) menurut psikologi adalah suatu kecendrungan untuk selalu memperhatikan dan mengingat sesuatu secara terus menerus. Minat ini erat kaitannya dengan perasaan terutama perasaan senang, karena itu dapat dikatakan minat itu terjadi karena sikap senang kepada sesuatu. Orang yang berminat kepada sesuatu berarti ia sikapnya senang kepada sesuatu itu.
1. Ciri – Ciri Sikap Dan Minat Dlam Belajar
a. Ciri-ciri sikap dalam belajar
ü Melihat masalah sebagai tantangan
ü Menikmati proses belajar
ü Pikiran terbuka untuk menerima saran dan ide teman
ü Mensyukuri kemampuan yang diberikan tuhan selalu
ü Berfikir positif
ü Tidak membuat alasan, namun langsung bertindak dalam mengerjakan tugas
b. Ciri Siswa Yang Mempunyai MinatDalam Belajar
ü Mempunyai catatan yang lengkap
ü Selalu mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan senang hati
ü Menaruh perhatian yang besar pada kegiatan belajar
ü Selalu mempunyai waktu untuk belajar
ü Mau bertanya manakala kurang jelas
ü Rajin mencari sumber belajar baik dari buku, guru, teman maupun media belajar yang lain
ü Prestasi belajar akan lebih baik
2. Sikap dan Minat yang Menunjang Belajar
Sikap dan minat merupakan faktor psikologis yang akan mempengaruhi belajar. Dalam hal ini sikap yang akan menunjang belajarseseorang ialah sikap positif (menerima/suka) terhadap bahan/mata pelajaran yang dipelajari, terhadap guru yang mengajar dan terhadap lingkungan tempat dimana ia belajar seperti : kondisi kelas, teman-temanya, sarana pengajaran dan sebagainya.
Adapun minat yang dapat menunjang belajar adalah minat kepada bahan/mata pelajaran dan kepada guru yang mengajarnya. Apabila siswa tidak berminat kepada bahan/mata pelajaran juga kepada gurunya, maka siswa tidak akan mau belajar. Oleh karena itu apabila siswa tidak berminat sebaiknya siswa di bangkitkan sikap positif (sikap menerima) kepada pelajaran dan kepada gurunya, agar siswa mau belajar memperhatikan pelajaran.
3. Peranan Sikap dan Minat Dalam Belajar
Sikap dan minat salah satunya harus ada dalam belajar yaitu apablia tidak ada minat kepada pelajaran/gurunya, paling tidak pada diri siswa itu harus ada sikap yang positif (menerima) kepada pelajaran yang dipelajari atau kepada gurunya. Sikap dan minat sebagai faktor psikologis berbeda peranannya dalam belajar. Dalam proses belajar sikap itu berfungsi sebagai “dynamic force “ yaitu sebagai kekuatan yang akan menggerakan orang untuk belajar. Jadi siswa yang sikapnya negative (menolak / tidak senang) kepada pelajar atau gurunya tidak akan bergerak untuk mau belajar, sebaliknya siswa yang sikapnya positif akan digerakan oleh sikapnya yang positif itu untuk mau belajar.
Peranan minat dalam belajar lebih besar atau kuat dari sikap yaitu minat akan berperan sebagi “ Motifating Force “ yaitu sebagai kekuatan yang akan mendorong siswa untuk belajar. Siswa yang berminat (Sikapnya senang) kepada pelajaran akan tampak terdorong terus untuk tekun belajar, berbeda dengan siswa yang sikapnya hanya menerima pada pelajaran, mereka hanya tergerak untuk mau belajar tetapi sulit untuk bisa tekun karena tidak ada pendorongnya.
E. Fungsi Minat Dalam Belajar
Dalam hal fungsi minat dalam belajar The Liang Gie (1998: 28) mengemukakan bahwa minat merupakan salah satu faktor untuk meraih sukses dalam belajar. Secara lebih terinci arti dan peranan penting minat dalam kaitannya dengan pelaksanaan belajar atau studi ialah:
1. Minat melahirkan perhatian yang serta merta
Perhatian seseorang terhadap sesuatu hal dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu perhatian yang serta merta, dan perhatian yang dipaksakan, perhatian yang serta merta secara spontan, bersifat wajar, mudah bertahan, yang tumbuh tanpa pemaksaan dan kemauan dalam diri seseorang, sedang perhatian yang dipaksakan harus menggunakan daya untuk berkembang dan kelangsungannya.
Pendapat di atas, memberikan gambaran tentang eratnya kaitan antara minat dan perhatian. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan perhatian seseorang dalam hal ini siswa terhadap sesuatu, maka terlebih dahulu harus ditingkatkan minatnya.
2. Minat memudahkan terciptanya konsentrasi
Minat memudahkan terciptanya konsentrasi dalam pikiran seseorang. Perhatian serta merta yang diperoleh secara wajar dan tanpa pemaksaam tenaga kemampuan seseorang memudahkan berkembangnya konsentrasi, yaitu memusatkan pemikiran terhadap sesuatu pelajaran. Jadi, tanpa minat konsentrasi terhadap pelajaran sulit untuk diperhatikan (The Liang Gie, 1998: 29).
Pendapat-pendapat di atas, memberi gambaran bahwa tanpa minat konsentrasi terhadap pelajaran sulit dipertahankan.
3. Minat mencegah gangguan perhatian di luar
Minat studi mencegah terjadinya gangguan perhatian dari sumber luar misalnya, orang berbicara. Seseorang mudah terganggu perhatiannya atau sering mengalami pengalihan perhatian dari pelajaran kepada suatu hal yang lain, kalau minat studinya kecil. Dalam hubungan ini Donald Leired (The Liang Gie, 1998: 30) menjelaskan bahwa gangguan-gangguan perhatian seringkali disebabkan oleh sikap bathin karena sumber-sumber gangguan itu sendiri. Kalau seseorang berminat kecil bahaya akan diganggu perhatiannya.
4. Minat memperkuat melekatnya bahan pelajaran dalam ingatan
Bertalian erat dengan konsentrasi terhadap pelajaran ialah daya mengingat bahan pelajaran. Pengingatan itu hanya mungkin terlaksana kalau seseorang berminat terhadap pelajarannya. Seseorang kiranya pernah mengalami bahwa bacaan atau isi ceramah sangat mencekam perhatiannya atau membangkitkan minat seantiasa teringat walaupun hanya dibaca atau disimak sekali. Sebaliknya, sesuatu bahan pelajaran yang berulang-ulang dihafal mudah terlupakan, apabila tanpa minat (The Liang Gie, 1998: 30.
Pendapat di atas, menunjukkan terhadap belajar memiliki peranan memudahkan dan menguatkan melekatnya bahan pelajaran dalam ingatan.
5. Minat memperkecil kebosanan belajar dalam diri sendiri.
Segala sesuatu yang menjemukan, membosankan, sepele dan terus menerus berlangsung secara otomatis tidak akan bisa memikat perhatian (Kartini Kartono, 1996: 31). Pendapat senada dikemukakan oleh The Liang Gie (1998: 31) bahwa kejemuan melakukan sesuatu atau terhadap sesuatu hal juga lebih banyak berasal dari dalam diri seseorang daripada bersumber pada hal-hal di luar dirinya.
Oleh karena itu, penghapusan kebosanan dalam belajar dari seseorang juga hanya bisa terlaksana dengan jalan pertama-tama menumbuhkan minat belajar dan kemudian meningkatkan minat itu sebesar-besarnya.
F. Faktor-faktor Yang dapat Menumbuhkan Sikap dan Minat Dalam Belajar
1. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan sikap peserta didik
Faktor-faktor lain yang juga sangat mempengaruhi perkembangan dan pembentukan sikap anak-anak yang perlu diperhatikan dalam pendidikan adalah :
ü Kematangan (maturation)
ü Keadaan fisik anak
ü Pengaruh keluarga
ü Lingkungan social
ü Kehidupan sekolah, yang meliputi : guru, kurikulum, dan cara guru mengajar
ü Media massa, seperti alat elektronik, koran, internet, dsb
2. Faktor yang mempengaruhi perkembangan minat peserta didik
Ada 2 faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan sikap pada peserta didik, antara lain :
a. Faktor Internal
Slameto (1995: 54) berpendapat bahwa ada tiga faktor yang dapat mempengaruhi minat belajar, yakni faktor jasmani, faktor psikologis dan faktor kelelahan.
ü Faktor Jasmani
Kesehatan dan cacat tubuh akan mempengaruhi atas perkembangan sikap peserta didik
ü Faktor Psikologis
Faktor-faktor itu adalah intelegensi, perhatian, minat bakat, kematangan, motivasi dan kesiapan
ü Faktor Kelelahan
Kelelahan disini adalah kelelahan jasmani dan rohani yang menyebabkan kurang berminatnya seorang peserta didik dalam belajar.
b. Faktor Eksternal
ü Tujuan Pengajaran
Tujuan pengajaran mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam proses belajar mengajar, karena tujuan dapat mengarahkan usaha-usaha guru dalam mengajar. Dengan adanya tujuan, guru akan selalu siap mengajar dan membawa anak pada proses belajar
ü Guru yang Mengajar
Minat siswa dalam belajar akan dipengaruhi akan mengurangi minat belajar siswa, sebaliknya guru yang berpenampilan menarik akan membangkitkan siswa dalam belajar.
ü Bahan Pelajaran
Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya. Ia segan untuk belajar, ia tidak memperoleh kepuasan dari belajar
ü Metode Pengajaran
Dalam penyampaian materi atau bahan pelajaran kepada siswa, seorang guru hendaknya memilih dan mempergunakan metode mengajar yang sesuai dengan sifat bahan pelajaran, serta situasi kondisi kelas
ü Media Pengajaran
Media pengajaran yang dipergunakan guru bermanfaat sekali guna memperjelas materi yang akan disampaikan kepada siswa dan mencegah terjadinya verbalitas, karena dengan adanya media pengajaran menarik pehatian siswa sehingga menimbulkan rasa senang dalam belajar.
ü Lingkungan
Siswa akan berminat terhadap suatu pelajaran, jika ia berada dalam suatu situasi atau lingkungan yang mendorong tumbuhnya minat tersebut
BAB III
KESIMPULAN
1. Perasaan
Adalah suatu pernyataan jiwa yang sedikit banyak yang bersifat subjektif, untuk merasakan senang atau tidak senang dan yang tidak bergantung pada perangsang dan alat-alat indra
2. Sikap
Adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan atau sikap seseorang terhadap suatu obyek adalah perasaan mendukung atau memihak (favorable) maupun perasaan yang tidak mendukung atau tidak memihak (unfavorable) pada obyek tersebut
3. Minat
Adalah sesuatu pemusatan perhatian yang tidak disengaja yang lahir dengan penuh kemauannya dan yang tergantung dari bakat dan lingkungannya
4. Ciri-ciri sikap dalam belajar
ü Melihat masalah sebagai tantangan
ü Menikmati proses belajar
ü Pikiran terbuka untuk menerima saran dan ide teman
ü Mensyukuri kemampuan yang diberikan tuhan selalu
ü Berfikir positif
ü Tidak membuat alasan, namun langsung bertindak dalam mengerjakan tugas
5. Ciri Siswa Yang Mempunyai MinatDalam Belajar
ü Mempunyai catatan yang lengkap
ü Selalu mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan senang hati
ü Menaruh perhatian yang besar pada kegiatan belajar
ü Selalu mempunyai waktu untuk belajar
ü Mau bertanya manakala kurang jelas
ü Rajin mencari sumber belajar baik dari buku, guru, teman maupun media belajar yang lain
ü Prestasi belajar akan lebih baik
DAFTAR PUSTAKA
1. Mustaqim dan Abdul Wahid. 1991. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Hal. 64-65 Muhibbin Syah, op. cit., Hal. 135
2. Hurlock, B, Elizabeth. 1978. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga
3. Pintrich, R. P dan Schunk. D. H. 1996. Motivation in Education, Theory Research and Application. New Jesney : Prentice Hall.
4. Prof. Dr. Singgih D. Gunarsa .1982. Dasar dan Teory Perkembangan Anak. dokternasir.web.id/2009/04/10-ciri-positif.html+ciri+sikap+dalam+belajar
5. Robert S. Ellis. Education Psychology A. Problem Approach. D. Van Nastrad Company, inc. Princetion, New Jersey, Torono, London, New York
0 Response to "PERASAAN SIKAP DAN MINAT"
Posting Komentar