SEJARAH PGRI (Matakuliah KePGRIan)



MAKALAH
KePGRIan
TENTANG
SEJARAH PGRI
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9sUDYTGQZv6R-5rnjxDZQKU1XCSJF-rvbE0dEhR8YC41sqHzEIqYzA2uyXUsNjwZ-JaMC_Dm9CtKhde8RSJYBmSQ_dNxKMxr99CADIThBesLPqtbyczWOAfrp4lLadcRKrGmIp1cknX8/s226/logo+warna+OK.bmp
DISUSUN OLEH :
BK/012/E
KELOMPOK IX
§      NENGSIH SISKAWATI     (12060163)
§      NOVI ERISTA                     (12060164)

DI BIMBING OLEH :
Buk Ernella., M.Pd

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
2013

KATA PENGANTAR
            Syukur alhamdulillah Penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalahyang berjudul “Sejarah PGRI”. Makalah ini penulis ajukan guna memenuhi tugas mata kuliah “KePGRIan”
            Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Tak ada gading yang tak retak, begitu juga dalam pembuatan makalah ini.
            Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaaan, baik materi maupun teknik penulisannya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, sehingga makalah ini bisa mencapai kesempurnaan sebagaimana mestinya.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi yang membaca khususnya terhadap penulis. Atas kritik dan saran yang diberikan penulis ucapkan terimakasih.

Padang, April 2013

Penulis



DAFTAR ISI
Kata Pengantar ....................................................................................................  i
Daftar Isi .............................................................................................................  ii
Bab I Pendahuluan .............................................................................................  1
1.      Latar Belakang Masalah .........................................................................  1
2.      Rumusan Masalah ...................................................................................  1
3.      Tujuan .....................................................................................................  1
Bab II Pembahasan .............................................................................................  2
1.      Masa Pra Kemerdekaan ..........................................................................  2
2.      Masa Pasca Kemerdekaan RI ...................................................................
3.      Aplikasi Kesejahteraan PGRI Dalam HUT PGRI dan Hari Guru
Nasional (HGN) .......................................................................................
Bab III PENUTUP ..............................................................................................
1.      Kesimpulan ...............................................................................................  
2.      Saran .........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN


 


BAB I
PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang Masalah
Sejarah PGRI mempunyai arti tersendiri dalam perjuangan bangsa ini menuju kehidupan bernegara dan bermasyarakat yang komit dengan cita-cita proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Sejarah PGRI di Indonesia tidak terlepas dari proses pendidikan yang berjalan sejak dahulu kala atau masa pra-sejarah.
Nama PGRI sampai saat ini tetap memakai istilah RI sehingga menjadi organisasi yang benar-benar eksis dan menasional. Kata RI merupakan kata yang menyatukan dan merekatkan persatuan para guru di negeri ini. Saat sekarang struktur organisasi PGRI sampai keseluruh tingkat pelosok negeri ini, yaitu pada tingkat ranting atau kelompok sekolah.
2.      Rumusan Masalah
a.       Bagaimanakah sejarah PGRI pada masa Pra kemerdekaan ?
b.      Bagaimana pula kah sejarah perjuangan PGRI pada masa Pasca Kemerdekaan ?
c.       Bagaimanakah aplikasi kesejahteraan PGRI dalam rangka HUT Kemerdekaan RI ?

3.      Tujuan
a.       Untuk mengetahui sejarah PGRI pada masa Pra-Kemerdekaan
b.      Untuk mengetahui sejarah perjuangan PGRI pada masa Pasca-Kemerdekaan
c.       Untuk mengetahui aplikasi kesejahteraan PGRI dalam rangka HUT Kemerdekaan RI

BAB II
PEMBAHASAN
SEJARAH PGRI
1.      Masa Pra Kemerdekaan

a.       Masa Kerajaan
Pendidikan bangsa Indonesia dipengaruhi oleh budaya bangsa sendiri dan pengaruh ajaran agama Hindu, Buddha, Islam dan Kristen. Kerajaan-kerajaan yang timbul dalam wilayah Indonesia didominasi oleh kerajaan besar dengan ajaran Hindu dan Buddha serta Islam seperti Kerajaan Majapahit, Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Mataram Lama dan Kerajaan Samudera Pasai.
Menurut para ahli sejarah, bahwa tujuan pendidikan pada masa kerajaan Hindu dipengaruhi oleh kepercayaan Politheisme yaitu percaya kepada dewa-dewa, seperti Dewa Surya (yang menguasai matahari), DewanYama ( yang menguasai laut), Dewa Agni (yang menguasai Api), dsb. Agama Hindu mengajarkan Hukum Karma, yaitu tiap-tiap kebaikan akan berakibat baik dan tiap-tiap kejahatan akan berakibat pula kejahatan.
Sedangkan ajaran Buddha mempengaruhi tujuan pendidikan pendidikan yaitu berdasarkan ajaran Sidharta Gautama. Mengajarkan bahwa setiap manusia di didik menjadi manusia sempurna agar dapat masuk nirwana atau surga. Para guru dianggap sakti dan dihormati.
Pada masa kerajaan yang dipengaruhi agama Islam adalah berorientasi kepada proses pembentukan akhlakul karimah (berakhlak mulia). Dalam pendidikan di pesantren para santri di didik untuk tidak menjadi pegawai, mereka memilih bekerja bebas dan beramal.

b.      Pada Masa Penjajahan
Pada abad 17 dan 18 Indonesia dijajah oleh Belanda. Selama Belanda berkuasa dan menjajah, pendidikan di Indonesia pilih kasih dan tidak berkembang. Pendidikan diutamakan kepada orang asing dan kaum pedagang serta anak-anak pegawai Belanda saja.

Pada waktu itu, pendidikan yang ada dilkasanakan oleh pemerintah Belanda yang guru-gurunya dirangkap oleh para pejabat gereja. Format pendidikan yang dikelola oleh rakyat harus seizin Belanda dan pengelolaannya dibebankan kepada rakyat. Dan menurut analisa ahli sejarah, yang membentuk rasa nasionalisme bangsa Indonesia pada wakti itu adalah diperbolehkannya bahasa Melayu dipakai dalam bahasa pengantar sekolah. Namun, mutu guru pada masa ini hanya pada tingkat membaca, menulis dan berhitung saja. Pada masa ini, berdirinya sekolah hanya sekedar untuk memberantas buta huruf saja.
Dari bentuk-bentuk sekolah rakyat atau sekolah desa itu berkembang berkat kegigihan putra putri bangsa yang pernah mendapat pendidikan yang baik, turut memberikan konstribusi dalam peningkatan pendidikan di Indonesia. Diantaranya seperti Ki Hajar Dewantara dengan sekolahnya Taman Siswa, Ki Haji Ahmad Dahlan dengan sekolahnya Muhammadiyah, dan benerapa tokoh lain nya yanng berpartisipasi dalam meningkatkan pendidikan di Indonesia pada waktu itu. Akhirnya, guru-guru bangkit dan mulai berorganisasi umtuk melahirkan kesamaan hak dan posisi dengan orang Belanda. Pada tahun 1908, lahirlah Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) yang kemudian pada tahun 1932 berubah menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI).
Pada akhirnya, dalam masa penjajahan Jepang , pendidikan di Indonesia semakin ditekan dan organisasi-organisasi masyarakat ditekan untuk tidak beraksi. Namun, semangat rakyat bertambah bergelora untuk untuk merdeka, sehingga menjalar keseluruh pelosok desa untuk bebas dari penjajahan. Jepang pun kewalahan dan segara memberikan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia.
c.       Pada Masa Perintis Kemerdekaan
Setelah masa kesadaran berorganisasi tumbuh dan berkembang sejak mulai tahun 1908 dengan lahirnya organisasi Budi Utomo yang merintis bersama-sama organisasi profesi dan pemuda sehingga berhasil mewujudkan lahirnya Sumpah Pemuda. Menurut sejarah, kebetulan merupakan Sekretaris I Budi Utomo yaitu M. Ng. Dwijo Sewojo dari kelompok PGHB dengan gigih menyuarakan suara guru Indonesia. Kemudian pada tahun 1912 bergerak pula Kiyai Haji Achmad Dahlan dengan Perguruan Muhammadiyah yang eksis dan berhasil membawa persatuan umat di Indonesia melalui ajaran agama.
Tahun 1922 lahir pula Perguruan Taman Siswa dengan pendirinya Ki Hajar Dewantara. Selanjutnya dari sisi ulama lahirlah organisasi Nahdatul Ulama (NU) yang didirikan oleh KH Hasyim Asyari tanggal 31 Januari 1926. Karena semangat persatuan, para pemuda Indonesia membuat sebuah keputusan dengan Sumpah Pemuda nya (1928), yaitu “Satu Nusa, Satu Bangsa dan Satu Bahasa Indonesia”
Sejak itu, lahirlah pergerakan-pergerakan bangsa yang bersifat Kebangsaan dan Keagamaan untuk mewujudkan kemerdekaan bangsa Indonesia. Peranan guru telah menunjukan dedikasinya untuk mencerdaskan bangsa dan mewujudkan cita-cita membebaskan rakyat dan tanah airnya dari tangan penjajah. Banyak tokoh nasional yang berasal dari kalangan guru, seperti : KH. Achmad Dahlan, Ki. Hajar Dewantara, Moh. Syafe’i, Jenderal Soedirman, Jenderal A.H. Nasution, dll.
2.      Masa Pasca Kemerdekaan

a.       Masa Kemerdekaan
Begitu Proklamasi diumumkan oleh pakar Proklamator Soekarno-Hatta, 100 hari kemudian lahirlah Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) setelah disepakati secara nasionalpada Kongres pertama Guru-guru Indonesia di Surakarta (Kota Solo), Jawa Tengah pada tanggal 25 November 1945.
Lahirnya PGRI telah membawa persatuan dan kesatuan para guru dan tenaga kependidikan diseluruh Indonesia, sehingga menghapuskan segala bentuk perpecahan diantara kelompok guru. Peserta Kongres PGRI menunjuk Ketua Umum (KETUM) Pengurus Besar PGRI yaitu Amin Singgih.
Pada masa awal-awal perjuangan PGRI adalah melalui bangku sekolah-sekolah dan luar sekolah serta melalui partisipasi langsung dalam perlawanan fisik kepada pihak Belanda yang ingin kembali menjajah Indonesia. Kemudian suasana dalam negeri pun mulai terindikasi adanya upaya perpecahan politik bangsa yaitu dengan gerakan komunis di Indonesia melaui Partai Komunis Indonesia (PKI).

b.      Masa Orde Lama
PGRI tetap eksis dan memisahkan anggotanya yang pro-komunis dengan kelompokmnya yang berbau komunis yaitu PGRI Non-Vaksentral. Pergulatan politik nasional ini pun mulai saling berebut kekuasaan, maka PGRI melalui perguliran sampai kongresnya yang ke 3 tetap mempertahankan dan menguatkan cita-cita proklamasi kemerdekaaan NKRI yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Pada masa perpolitikan bangsa Indonesia tiba pada puncaknya dalam Pemilu Pertama tahun 1955, para anggota PGRI terbawa pada arus politik dan banyak yang melibatkan diri dalam peserta pemilu, maka terjadilah kemacetan dalam perjalanan organisasi, yaitu Pemilihan Umum Presiden dari Prediden Soekarno (1945-1965) ke Presiden Soeharto (1966).
c.       Masa Orde Baru
Pada masa orde baru ini mulailah PGRI menunjukan sebagai organisasi modern, dalam rangka ikut aktif membangun pendidikan di Indonesia. Dari hasil penyelenggaraan kongres demi kongres, banyak membuahkan hasil signifikan bagi proses pendewasaan organisasi yang modern.
Begitu terkesannya kerjasama organisasi PGRI dengan pihak Pemerintah saat itu, maka mendasar pusat perkantoran organisasi PGRI dibantu oleh Pemerintah Risehingga terwujudnya pembangunan gedung Guru Indonesia di Jakarta. Tepatnya di Jln. Tanah Abang 3 No. 24 Jakarta.
Dari sini berkembanglah sayap organisasi dengan berdirinya Yayasan Pembinaan Lembaga Pendidikan (YPLP-PGRI), Lembaga Konsultasi Bantuan Hukum (LKBH), Badan Pengelola Gedung Guru Indonesia (BP GGI), PT Harapan Masa (Percetakan), Majalah Suara Guru, dsb.
d.      Masa Reformasi
Pada akhir pemerintahan rezim Soehartonberakhir (1967-1998), PGRI mengambil sikap dengan adanya perubahan-perubahan perpolitikan dan kekuasaan di Indonesia. PGRI melepaskan diri dari partai politik, tidak lagi bergabung dengan suatu partai tertentu. Pada masa ini, PGRI benar-benar telah membawa organisasi dengan paradigma barunya yaitu : UNITARITAS, INDEPENDEN dan NON PARTAI POLITIK.
PGRI  kian berani menyuarakan perlunya perubahan nasib guru Indonesia. Perubahan secara signifikan telah ikut dirasakan oleh seluruh anggota PGRI yang bersatu dalam memberikan peringatan kepada pemerintah agar segera merumuskan format perbaikan mutu maupun kesejahteraan guru.
Akhirnya, berkat semangat perjuangan yang menggelora sejak tahun 1999 sampai tahun berikutnya dapat membuahkan hasil yaitu Undang Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Undang-undang ini memilki dampak positif bagi kemajuan Bangsa Indonesia pada umumnya dan Pendidikan Nasional pada khususnya termasuk para guru-guru dengan peningkatan mutu dan kesejahteraan serta perlindungan guru.
Pada tahun berikutnya, PGRI melalui kesepakatan dalam keputusan Kongres XVIII-XX bertekad mendesak Pihak Pemerintah untuk peduli dengan guru, dan akhirnya lahirlah ketentuan-ketentuan tentang mutu dan kesejahteraan guru seperti yang ditetapkan Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008 tentang Guru dan hal-hal yang berkaitan tentang kesejahteraan guru.

3.      Aplikasi Kesejahteraan PGRI dalam HUT PGRI dan Hari Guru Nasional (HGN)
Pada tahun 1994 telah ditetapkan hari lahirnya PGRI, yaitu tanggal 25 November 1945yang dijadikan suatu hari resmi nasional dengan menetapkan Kepres No. 78 Tahun 1994 tentang Hari Guru Nasional pada 25 November setiap tahunnya.
Hari Guru Nasional ini bersamaan dengan HUT PGRI setiap tahunnya yang sangat memberikan semangat berorganisasi dan memerankan diri dalam kerjasama dengan mitra kerja PGRI pada setiap level kepengurusan. Dasar ketetapan Hari Guru Nasional (HGN) adalah keputusan Presiden, maka pihak pemerintah daerah wajib mengaggarkan dalam APBD masing-masing dalam menggebyarkan hari guru secara nasional.
PGRI berperan dalam mewujudkan acara tersebut pada setiap level keanggotaan untuk mengangkat acara HGN dan HUT PGRI secara serentak di Indonesia. Pada saat itu, pengurus PGRI ikut serta membawakan acara Pidato/Sambutan Ketua Umum PB PGRI dan sejarah singkat dari PGRI. Untuk itu, perlu sejarah PGRI dimasyarakatkan dan dimaklumi bahwa PGRI eksis dan komit dengan cita-cita proklamsi Kemerdekaan NKRI berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945.


DAFTAR PUSTAKA
1.      Hasan Basri Hosen. 2010. Bahan Ajar KePGRIan. Padang : Sekretariat PGRI Provinsi Sumatera Barat
2.      PB PGRI. 1988. Risalah dan Keputusan Kongres XVIII PGRI di Lembang. Jakarta : PB PGRI
3.      _____ (2008). Seratus Tahun Perjuangan Guru Indonesia. PB PGRI dan Depdiknas RI. Jakarta
4.      _____ (2008). Risalah dan Keputusan Kongres XX PGRI di Palembang. PB PGRI : Jakarta
5.      _____ (1998). Reformasi Pendidikan dan PGRI Memasuki Era baru Abad XXI. PB PGRI : Jakarta
6.      _____ (2009). Sejarah Singkat PGRI. PB PGRI : Jakarta

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "SEJARAH PGRI (Matakuliah KePGRIan)"

Posting Komentar