Banyak kejutan terjadi pada perempuan hamil seperti merasakan tendangan pertama bayinya atau gejala morning sickness. Tapi kejutan yang paling tidak diinginkan oleh ibu hamil adalah melahirkan bayi secara prematur. Sebenarnya apa penyebab bayi lahir secara prematur?
1. Faktor Ibu
* Antroprometris: Bila postur ibunya kerdil (short stature) dapat mempengaruhi janin di rahimnya, yaitu tak bisa mengembang dengan sempurna.
* Masalah Gizi: Semisal kurang gizi atau anemia pada ibu sehingga menyebabkan pertumbuhan janin terhambat. Pertumbuhan janin terhambat dalam waktu lama akan mempengaruhi kelahiran bayi sebelum waktunya.
* Kondisi Servik Uteri: Yaitu leher rahim yang lemah. Misal, setiap bayinya berkembang besar, servik uteri ibunya ingin membuka terus, sehingga bayi terpaksa
* Infeksi: Semisal infeksi vagina yang disebut vaginosis bakterial. Bakteri ini akan naik ke atas menyebabkan ketuban mudah pecah. Akibatnya, bayi lahir cepat. Selain itu, harus diwaspadai juga infeksi TORCH (Toxoplasma, Others Hepatitis B, HIV/AIDS, Rubella, Cytomegalovirus, Herpes). Infeksi TORCH, selain dapat mempengaruhi pertumbuhan janin dan kelahiran prematur, juga berdampak terhadap tumbuh kembang anak di kemudian hari.
* Penyakit: Semisal pre-eklampsia.
* Persalinan Spontan Atau disebut spontaneous preterm labor: Persalinan prematur spontan ini tak dapat diduga sebelumnya, tapi biasanya berhubungan dengan latar belakang ibunya, yaitu umur ibu (terlalu tua atau terlalu muda), anak pertama (nuliparitas) atau banyak anak (multiparitas), adanya riwayat kelahiran prematur atau riwayat abortus, perdarahan pada kehamilan muda, ketuban pecah dini, kenaikan berat badan ibu selama hamil tak sesuai, kehamilan ganda, ibu perokok berat, faktor pekerjaan, dan ibu yang mengalami stres berat.
2. Faktor Ekonomi
Yaitu menyangkut keadaan sosio-ekonomi keluarga tersebut, tingkat pendidikan, sifat aktivitas pekerjaan ibu, hubungan keluarga, dukungan psikologis suami selama hamil, dan stres lingkungan.
3. Faktor Pemukiman dan Kesehatan
Contohnya faktor pemukiman dan kesehatan lingkungan. Konon, wanita hamil yang mengalami paparan timah hitam (asap knalpot) mempunyai risiko melahirkan bayi prematur.
4. Faktor Pelayanan Kesehatan
Misalnya, pemeriksaan kehamilan yang masih terbatas atau sarana pelayanan kesehatan yang belum dimanfaatkan secara optimal.
* Antroprometris: Bila postur ibunya kerdil (short stature) dapat mempengaruhi janin di rahimnya, yaitu tak bisa mengembang dengan sempurna.
* Masalah Gizi: Semisal kurang gizi atau anemia pada ibu sehingga menyebabkan pertumbuhan janin terhambat. Pertumbuhan janin terhambat dalam waktu lama akan mempengaruhi kelahiran bayi sebelum waktunya.
* Kondisi Servik Uteri: Yaitu leher rahim yang lemah. Misal, setiap bayinya berkembang besar, servik uteri ibunya ingin membuka terus, sehingga bayi terpaksa
* Infeksi: Semisal infeksi vagina yang disebut vaginosis bakterial. Bakteri ini akan naik ke atas menyebabkan ketuban mudah pecah. Akibatnya, bayi lahir cepat. Selain itu, harus diwaspadai juga infeksi TORCH (Toxoplasma, Others Hepatitis B, HIV/AIDS, Rubella, Cytomegalovirus, Herpes). Infeksi TORCH, selain dapat mempengaruhi pertumbuhan janin dan kelahiran prematur, juga berdampak terhadap tumbuh kembang anak di kemudian hari.
* Penyakit: Semisal pre-eklampsia.
* Persalinan Spontan Atau disebut spontaneous preterm labor: Persalinan prematur spontan ini tak dapat diduga sebelumnya, tapi biasanya berhubungan dengan latar belakang ibunya, yaitu umur ibu (terlalu tua atau terlalu muda), anak pertama (nuliparitas) atau banyak anak (multiparitas), adanya riwayat kelahiran prematur atau riwayat abortus, perdarahan pada kehamilan muda, ketuban pecah dini, kenaikan berat badan ibu selama hamil tak sesuai, kehamilan ganda, ibu perokok berat, faktor pekerjaan, dan ibu yang mengalami stres berat.
2. Faktor Ekonomi
Yaitu menyangkut keadaan sosio-ekonomi keluarga tersebut, tingkat pendidikan, sifat aktivitas pekerjaan ibu, hubungan keluarga, dukungan psikologis suami selama hamil, dan stres lingkungan.
3. Faktor Pemukiman dan Kesehatan
Contohnya faktor pemukiman dan kesehatan lingkungan. Konon, wanita hamil yang mengalami paparan timah hitam (asap knalpot) mempunyai risiko melahirkan bayi prematur.
4. Faktor Pelayanan Kesehatan
Misalnya, pemeriksaan kehamilan yang masih terbatas atau sarana pelayanan kesehatan yang belum dimanfaatkan secara optimal.
Idealnya sebuah kehamilan berlangsung dalam kurun waktu kurang lebih 37 minggu. Namun demikian karena sebab – sebab tertentu tanpa diduga bayi lahir lebih cepat dari perkiraan dan bahkan pada saat bayi belum dapat menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan di luar rahim. Pecahnya membran prematur adalah penyebab bayi lahir prematur yang paling umum terjadi. Hal ini bisa terjadi ketika kantung yang berisi bayi dan cairan ketuban pecah atau menyembur sebelum waktunya untuk lahir. Gejala utama dari pecahnya membran prematur ini adalah keluarnya cairan dari vagina baik langsung maupun secara perlahan-lahan, biasanya infeksi vagina atau terlalu banyaknya cairan amniotik bisa menjadi faktor pemicunya. Pecahnya membran prematur juga bisa terjadi pada kehamilan bayi kembar atau lebih.
bayi prematur
Selain infeksi vagina atau terlalu banyaknya cairan amniotik, ada faktor lain yang bisa memicu kelahiran prematur. Pertama, memiliki mulut rahim yang lemah. Idealnya mulut rahim akan melebar ketika kontraksi dimulai. Kadang-kadang bayi yang tumbuh dan mendorong pada tengkuk, akan membuat mulut rahim terbuka lebih awal sebelum bayi siap untuk dilahirkan. Kedua, usia ibu yang hamil juga menjadi salah satu faktor pemicu bayi lahir prematur. Perempuan yang lebih tua atau memiliki usia di atas 32 tahun, risiko terjadi komplikasi selama masa kehamilannya meningkat dan risiko melahirkan bayi prematur lebih tinggi 40% dibandingkan dengan perempuan yang usianya lebih muda. Ketiga, psikologis sang ibu. Jika perempuan yang hamil mengalami stres berat atau depresi di awal-awal kehamilan atau selama kehamilan akan berisiko dua kali lipat melahirkan secara prematur. Selain itu juga menimbulkan dampak buruk bagi sang bayi seperti bayi yang kekurangan gizi atau bahkan kematian bayi sebelum melahirkan. Keempat, memiliki bentuk rahim yang tidak normal juga bisa memicu kelahiran secara prematur.
Ada juga faktor lain yang dapat menjadi penyebab bayi lahir prematur yaitu faktor yang menyangkut keadaan sosio-ekonomi keluarga tersebut, tingkat pendidikan, sifat aktivitas pekerjaan ibu, hubungan keluarga, dukungan psikologis suami selama hamil, stres lingkungan dan lingkungan hidup contohnya faktor pemukiman dan kesehatan lingkungan. Faktor lainnya yang sering terlupakan adalah pelayanan kesehatan. Misalnya, pemeriksaan kehamilan yang masih terbatas atau sarana pelayanan kesehatan yang belum dimanfaatkan secara optimal.
Untuk menghindari melahirkan bayi secara prematur, jagalah kesehatan diri sendiri, konsumsi makanan yang sehat dan bergizi, mengonsumsi air yang cukup, tidak merokok dan tetap memperhatikan tanda-tanda yang diberikan oleh tubuh. Penanganan bayi prematur dapat dilakukan dengan pola perawatan dan dukungan gizi yang tepat.
bayi prematur
Selain infeksi vagina atau terlalu banyaknya cairan amniotik, ada faktor lain yang bisa memicu kelahiran prematur. Pertama, memiliki mulut rahim yang lemah. Idealnya mulut rahim akan melebar ketika kontraksi dimulai. Kadang-kadang bayi yang tumbuh dan mendorong pada tengkuk, akan membuat mulut rahim terbuka lebih awal sebelum bayi siap untuk dilahirkan. Kedua, usia ibu yang hamil juga menjadi salah satu faktor pemicu bayi lahir prematur. Perempuan yang lebih tua atau memiliki usia di atas 32 tahun, risiko terjadi komplikasi selama masa kehamilannya meningkat dan risiko melahirkan bayi prematur lebih tinggi 40% dibandingkan dengan perempuan yang usianya lebih muda. Ketiga, psikologis sang ibu. Jika perempuan yang hamil mengalami stres berat atau depresi di awal-awal kehamilan atau selama kehamilan akan berisiko dua kali lipat melahirkan secara prematur. Selain itu juga menimbulkan dampak buruk bagi sang bayi seperti bayi yang kekurangan gizi atau bahkan kematian bayi sebelum melahirkan. Keempat, memiliki bentuk rahim yang tidak normal juga bisa memicu kelahiran secara prematur.
Ada juga faktor lain yang dapat menjadi penyebab bayi lahir prematur yaitu faktor yang menyangkut keadaan sosio-ekonomi keluarga tersebut, tingkat pendidikan, sifat aktivitas pekerjaan ibu, hubungan keluarga, dukungan psikologis suami selama hamil, stres lingkungan dan lingkungan hidup contohnya faktor pemukiman dan kesehatan lingkungan. Faktor lainnya yang sering terlupakan adalah pelayanan kesehatan. Misalnya, pemeriksaan kehamilan yang masih terbatas atau sarana pelayanan kesehatan yang belum dimanfaatkan secara optimal.
Untuk menghindari melahirkan bayi secara prematur, jagalah kesehatan diri sendiri, konsumsi makanan yang sehat dan bergizi, mengonsumsi air yang cukup, tidak merokok dan tetap memperhatikan tanda-tanda yang diberikan oleh tubuh. Penanganan bayi prematur dapat dilakukan dengan pola perawatan dan dukungan gizi yang tepat.
Premature Rupture of Membrane (PROM) atau pecahnya membran prematur adalah penyebab kelahiran prematur yang paling umum. Ini bisa terjadi ketika kantung yang berisi bayi dan cairan amniotik pecah atau menyembur sebelum waktunya untuk lahir.
Gejala utama dari PROM ini adalah keluarnya cairan dari vagina baik langsung maupun secara perlahan-lahan, seperti dikutip dari healthnews, Senin (10/8/2009).
Dokter belum yakin apa penyebab pasti dari PROM, tapi para dokter percaya bahwa infeksi vagina atau terlalu banyaknya cairan amniotik bisa menjadi faktor pemicunya. PROM juga bisa terjadi pada kehamilan bayi kembar atau lebih.
Tidak ada pengobatan atau pun prosedur untuk mencegah atau menghentikan PROM. Namun, dokter bisa memberikan tocolystic yang mungkin bisa menghentikan atau mencegah kelahiran sebelum waktunya. Ini memberikan waktu bagi bayi untuk berkembang, ibu juga mungkin diberikan steroid untuk membantu paru-paru bayi berkembang lebih baik lagi.
Faktor yang bisa memicu kelahiran prematur selain infeksi vagina atau terlalu banyaknya cairan amniotik adalah:
Gejala utama dari PROM ini adalah keluarnya cairan dari vagina baik langsung maupun secara perlahan-lahan, seperti dikutip dari healthnews, Senin (10/8/2009).
Dokter belum yakin apa penyebab pasti dari PROM, tapi para dokter percaya bahwa infeksi vagina atau terlalu banyaknya cairan amniotik bisa menjadi faktor pemicunya. PROM juga bisa terjadi pada kehamilan bayi kembar atau lebih.
Tidak ada pengobatan atau pun prosedur untuk mencegah atau menghentikan PROM. Namun, dokter bisa memberikan tocolystic yang mungkin bisa menghentikan atau mencegah kelahiran sebelum waktunya. Ini memberikan waktu bagi bayi untuk berkembang, ibu juga mungkin diberikan steroid untuk membantu paru-paru bayi berkembang lebih baik lagi.
Faktor yang bisa memicu kelahiran prematur selain infeksi vagina atau terlalu banyaknya cairan amniotik adalah:
1. Memiliki mulut rahim yang lemah. Idealnya mulut rahim akan melebar ketika kontraksi dimulai. Kadang-kadang bayi yang tumbuh dan mendorong pada tengkuk, akan membuat mulut rahim terbuka lebih awal sebelum bayi siap untuk dilahirkan.
2. Usia ibu yang hamil juga menjadi salah satu faktor pemicu bayi lahir prematur. Perempuan yang lebih tua atau memiliki usia di atas 32 tahun, risiko terjadi komplikasi selama masa kehamilannya meningkat dan risiko melahirkan bayi prematur lebih tinggi 40 persen dibandingkan dengan perempuan yang usianya lebih muda.
3. Psikologis sang ibu. Jika perempuan yang hamil mengalami stres berat atau depresi di awal-awal kehamilan atau selama kehamilan akan berisiko dua kali lipat melahirkan secara prematur. Selain itu juga menimbulkan dampak buruk bagi sang bayi seperti bayi yang kekurangan gizi atau bahkan kematian bayi sebelum melahirkan.
4. Memiliki bentuk rahim yang tidak normal juga bisa memicu kelahiran secara prematur. Terdapat beberapa perempuan yang mempunyai kelainan dalam bentuk rahimnya, tapi memberikan hasil yang sama yaitu bayi memiliki ruang yang lebih sempit untuk tumbuh dibandingkan dengan bentuk rahim yang normal.
5. Faktor lain yang turut menyumbang terjadinya kelahiran secara prematur, seperti placenta previa, preeclampsia dan faktor lainnya.
Untuk menghindari melahirkan bayi secara prematur, jagalah kesehatan diri sendiri, konsumsi makanan yang sehat dan bergizi, mengonsumsi air yang cukup, tidak merokok dan tetap memperhatikan tanda-tanda yang diberikan oleh tubuh. Jika ada sesuatu yang berubah atau aneh segeralah periksakan ke dokter kandungan.
Sebagian besar penyebab prematur tidak diketahui dengan jelas. Namun, ada beberapa penyebab bayi bisa lahir prematur. Di antaranya:
Pre-Eclampsia/ Eclampsia
Gangguan ini sering muncul pada masa kehamilan dan disebut dengan penyakit kehamilan. Gejala-gejala yang umum adalah tingginya tekanan darah, pembengkakan yang tak kunjung sembuh, dan jika diteruskan sang ibu bisa kejang-kejang terus menerus.
Placenta Previa
Kondisi ibu hamil dengan letak plasenta menutupi jalan lahir, termasuk kehamilan berisiko tinggi sehingga bayi lahir secara prematur.
Fetal Growth Retardation
Kegagalan dalam pertumbuhan bayi atau terdapat gangguan pertumbuhan dalam kandungan, dalam hal ini pertumbuhan bayi dalam kandungan tergolong lambat, sehingga bayi harus dikeluarkan dari rahim sang ibu.
Infesction/ Chorio Amnionitis
Salah satu kondisi yang menyebabkan bayi lahir secara prematur adalah infeksi pada selaput pembungkus bayi. Ini bisa terjadi ketika kantung yang berisi bayi dan cairan amniotik pecah atau menyembur sebelum waktunya untuk lahir.
Multiple Gestation
Dalam rahim ibu terdapat bayi kembar dan rahim ibu tidak bisa menampung, sehingga terjadi persalinan secara prematur.
Poly Hydramnios/ Fetal Malformation
Air ketuban terlalu banyak juga bisa menyebabkan bayi lahir secara prematur.
Uterine Abormalities
Rahim yang bentuknya tidak normal, memiliki bentuk rahim yang tidak normal juga bisa memicu kelahiran secara prematur. Terdapat beberapa perempuan yang mempunyai kelainan dalam bentuk rahimnya, tapi memberikan hasil yang sama, yaitu bayi memiliki ruang yang lebih sempit untuk tumbuh dibandingkan dengan bentuk rahim yang normal.
WHO menyatakan setiap dua detik, di dunia ini lahir bayi dengan berat badan rendah (low birth weight). Bahkan, setiap 31 detiknya seorang bayi prematur meninggal di dunia. Di Indonesia, kelahiran bayi dengan berat badan rendah mencapai 400.000 jiwa per tahun, dan 30-40 persen dari bayi meninggal karena prematur.
Tidak semua kelahiran prematur dapat dicegah, namun dapat dihindari dengan cara merawat kehamilan dengan baik. Untuk menghindari kelahiran prematur, ibu hamil sangat dianjurkan untuk menghindari asap rokok, polusi udara, serta meningkatkan asupan vitamin dan gizi. Ayo selamatkan bayi Anda dari risiko kelahiran secara prematur sekarang juga!
Pre-Eclampsia/ Eclampsia
Gangguan ini sering muncul pada masa kehamilan dan disebut dengan penyakit kehamilan. Gejala-gejala yang umum adalah tingginya tekanan darah, pembengkakan yang tak kunjung sembuh, dan jika diteruskan sang ibu bisa kejang-kejang terus menerus.
Placenta Previa
Kondisi ibu hamil dengan letak plasenta menutupi jalan lahir, termasuk kehamilan berisiko tinggi sehingga bayi lahir secara prematur.
Fetal Growth Retardation
Kegagalan dalam pertumbuhan bayi atau terdapat gangguan pertumbuhan dalam kandungan, dalam hal ini pertumbuhan bayi dalam kandungan tergolong lambat, sehingga bayi harus dikeluarkan dari rahim sang ibu.
Infesction/ Chorio Amnionitis
Salah satu kondisi yang menyebabkan bayi lahir secara prematur adalah infeksi pada selaput pembungkus bayi. Ini bisa terjadi ketika kantung yang berisi bayi dan cairan amniotik pecah atau menyembur sebelum waktunya untuk lahir.
Multiple Gestation
Dalam rahim ibu terdapat bayi kembar dan rahim ibu tidak bisa menampung, sehingga terjadi persalinan secara prematur.
Poly Hydramnios/ Fetal Malformation
Air ketuban terlalu banyak juga bisa menyebabkan bayi lahir secara prematur.
Uterine Abormalities
Rahim yang bentuknya tidak normal, memiliki bentuk rahim yang tidak normal juga bisa memicu kelahiran secara prematur. Terdapat beberapa perempuan yang mempunyai kelainan dalam bentuk rahimnya, tapi memberikan hasil yang sama, yaitu bayi memiliki ruang yang lebih sempit untuk tumbuh dibandingkan dengan bentuk rahim yang normal.
WHO menyatakan setiap dua detik, di dunia ini lahir bayi dengan berat badan rendah (low birth weight). Bahkan, setiap 31 detiknya seorang bayi prematur meninggal di dunia. Di Indonesia, kelahiran bayi dengan berat badan rendah mencapai 400.000 jiwa per tahun, dan 30-40 persen dari bayi meninggal karena prematur.
Tidak semua kelahiran prematur dapat dicegah, namun dapat dihindari dengan cara merawat kehamilan dengan baik. Untuk menghindari kelahiran prematur, ibu hamil sangat dianjurkan untuk menghindari asap rokok, polusi udara, serta meningkatkan asupan vitamin dan gizi. Ayo selamatkan bayi Anda dari risiko kelahiran secara prematur sekarang juga!
0 Response to "Faktor Penyebab Bayi Lahir Prematur"
Posting Komentar